Knowledge Management

Definisi KM Menurut Dalkir (2013), KM adalah sebuah koordinasi sitematis dalam sebuah organisasi yang mengatur sumber daya manusia, teknologi, proses dan struktur organisasi dalam rangka meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan inovasi. Koordinasi ini bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang telah diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi.

Menurut Widayana (2005), ada dua jenis knowledge yang terdapat pada perusahaan adalah sebagai berikut: 
1. Tacit Knowledge merupakan knowledge yang sebagian besar berada dalam perusahaan. Tacit knowledge adalah sesuatu yang kita ketahui dan alami, namun sulit untuk diungkapkan secara jelas dan lengkap. Tacit knowledge sangat sulit untuk dipindahkan kepada orang lain, karena knowledge tersebut tersimpan dalam perusahaan sesuai dengan kompetensinya. 
2. Explicit Knowledge adalah knowledge dan pengalaman tentang “Bagaimana Untuk”, yang diuraikan secara lugas dan sistematis. Contoh konkretnya, yakni sebuah buku petunjuk pengoperasian sebuah mesin atau penjelasan yang diberikan oleh seorang instruktur dalam sebuah program pelatihan.

Menurut Turban (2008:390) mendefinisikan knowledge management sebagai sebuah proses yang membantu perusahaan mengidentifikasi, memilih, mengorganisasikan, menyebarkan, dan mentransfer informasi dan keahlian yang merupakan bagian dari memori perusahaan dan biasanya berada di dalam perusahaan dalam bentuk tidak terstruktur. 

Jadi dapat disimpulkan dari KM yaitu berupa tempat untuk penyimpanan berisikan data, skill, dan informasi untuk dikelola oleh organisasi untuk menjalankan tugas dan proses pengambilan keputusan.

Di bawah ini adalah 5 alasan penting kenapa Knowledge Management itu diperlukan bagi tiap organisasi:
1. Mempercepat akses terhadap informasi dan pengetahuan
Knowledge Management mempermudah pencarian informasi atau orang yang memegang informasi yang Anda butuhkan. Ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas dan memungkinkan Anda bekerja lebih baik.
2. Meningkatkan proses pengambilan keputusan
Karyawan dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan dengan mengakses pengetahuan seluruh organisasi saat mereka membutuhkannya. Saat membuat keputusan, alat kolaborasi perusahaan memfasilitasi akses terhadap pendapat dan pengalaman orang yang berbeda, yang dapat memberi kontribusi perspektif tambahan pada pilihan yang dibuat.
3. Menciptakan inovasi dan perubahan
Aktifkan dan dorong pembagian gagasan, kolaborasi dan akses terhadap informasi terbaru. Knowledge Management memungkinkan individu untuk merangsang inovasi dan perubahan yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasi dan memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berubah.
4. Meningkatkan efisiensi tiap unit operasi dan proses bisnis organisasi
Dengan akses informasi dan sumber daya yang lebih cepat ke seluruh organisasi, pekerja dapat bertindak cepat. Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey & Co pada bulan November 2011, dimana lebih dari 4.200 eksekutif diwawancarai di seluruh dunia, menunjukkan bahwa penggunaan teknologi kolaborasi sosial telah memperbaiki proses bisnis dan kinerja organisasi secara umum.
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan
Berbagi pengetahuan dan kolaborasi silang membantu meningkatkan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Organisasi mampu memberikan jawaban lebih cepat atau mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memperbaiki produk atau layanan.

DAFTAR PUSTAKA
Dalkir, K. (2013). Knowledge management in theory and practice. Routledge.
Turban, E. (2008). Information technology for management. John Wiley & Sons, Inc..
Widayana, L. (2005). Knowledge Management Meningkatkan daya saing bisnis. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.
https://sis.binus.ac.id/2018/01/26/5-alasan-kenapa-knowledge-management-diperlukan/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

Psychological Capital

Analisa Kasus Menggunakan Teori Human Resource Management (HRM)